Assallamuallaikum warrahmatullahiwabarrakatuh
Salam Jum’at penuh berkah, aamiin.
Sekedar berbagi hadist yang meriwayatkan cara wudhu Rasulullah semoga ada manfaatnya.
Bismillah …
Ibnu Abbas mempraktekkan cara wudhu Rasullah dalam hadist yang diriwayatkan oleh Atha’ bin Yasar berikut ini :
“Dari Atha’ bin Yasar, dari Ibnu Abbas, bahwasanya dia berwudhu lalu dia membasuh wajahnya. Ibnu Abbas mengambil air sepenuh telapak tangannya, lalu dia berkumur, memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya, dengan telapak tangan yang satunya, lantas dia membasuh wajahnya dengan kedua telapak tangan. Kemudian, dia mengambil air sepenuh telapak tangan dan membasuh tangan kanannya dengan air itu. Lalu, dia mengambil air sepenuh telapak tangan lagi lantas membasuh tangan kirinya dengan itu. Selamjutnya, dia mengusap kepalanya. Lantas dia mengambil air sepenuh telapak tangan lalu menyiramkannys ke kaki kanannya sehingga dia membasuhnya. Kemudian, dia mengambil air setelapak tangan lagi, lantas dia membasuh kaki kirinya. Selanjutnya, dia berucap, ‘Beginilah aku melihat Rasulullah shallallahu’allaihi wassallam berwudhu’ .” (Hadist Riwayat Bukhari).
Rasulullah juga mengajarkan agar kita tidak terlalu banyak menggunakan air untuk berwdhu dan mandi junub.
Anas bin Malik berujar :
“Nabi mandi dengan air sebanyak satu sha’ sampai lima mud. Beliau juga berwdhu dengan air sebanyak satu mud.” (Hadist Bukhari dan Muslim)
Satu sha’ sama dengan empat mud. Adapun satu mud adalah ukuran volume dari wadah yang berbentuk kubus, yang tingginya sekitar 29 centi meter.
Atau,
Ini konversi yang banyak di kenal bahwa : Satu sha’ setara dengan tiga liter jadi satu mud adalah 3/4 liter.
Nah, sahabat maya .., Rasulullah hanya menghabiskan 3/4 liter air untuk berwdhu. Kurang dari satu liter. Jadi berwdhu yang sempurna itu tidak memerlukan banyak air.
Mungkin kita akan membantah dan mencari pembenaran dengan mengatakan : “Rasulullah kan tinggal di negeti Arab yang memang sulit air, kita beda tinggal di daerah yang banyak air, hehe …”
Yah, kita berwdhu itu ibadah sebisa mungkin kita mencontoh Rasulullah, semaksimal atau sebatas kemampuan kita, bukan begitu sahabat maya? Ingat ya sebatas kemampuan dengan usaha dulu, lah saya saja masih belum mampu, yang penting itu usaha dulu deh!
Ok, terima kasih sudah membaca semoga ada manfaatnya aamiin.
Semua kembali kediri masing-masing. Mohon maaf lahir dan batin.
Wassallam.